Little Things About KARBOHIDRAT

No Comments
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak. Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang penting bagi proses tubuh manusia. Proses katabolisme pada umumnya menggunakan glukosa untuk di pecah menjadi energi yang berguna bagi keberlangsungan proses hidup makluk hidup.

Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat dibagi menjadi dua golongan, yaitu karbohidrta kompleks dan kabohidrat sederhana. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana, karbohidrat kompleks mempunyai lebih dari dua unit  karbohidrat sederhana di dalam satu molekul.
a.    Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri atas :
  1. Monosakarida yang terdiri atas jumlah atom C yang sama dengan molekul air (C6(H2O)6 dan C5(H2O)5)
  2. Disakarida yang terdiri atas 2 monosakarida. contoh : sukrosa
  3. Gula alkohol merupakan bentuk alcohol dan monosakarida
  4. Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh monosakarida.
gula adalah golongan sukrosa

b.    Kabohidrat Kompleks 
  1. Polisakarida yang teridri atas lebih dari dua ikatan monosakarida
  2. Serat yang dsebut sebagai polisakarida nonpati

Uji Karbohidrat
a.    Uji Molisch
Larutan karbohidrat dicampur dengan pereaksi Molisch, yaitu 5% α-naftol dalam alkohol, kemudian ditambah asam sulfat pekat dengan hati-hati. Warna violet akan menunjukkan adanya karbohidrat.
Prinsip uji Molisch ialah suatu  pembentukan furfural atau turunan-turunan dari karbohidrat yang didehidratasi oleh suatu asam pekat. Dalam percobaan dilakukan penambahan H2SO4(p) yang berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural. Lalu dibatas kedua cairan tersebut akan terbentuk warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara furfural dan a-naftol. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metilfurfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagen Molisch yaitu a-naftol membentuk cincin berwarna ungu. Sehingga hasil positif ditunjukkan ketika warna larutan ungu pada batas kedua cairan, sedangkan warna hijau menunjukkan reaksi negatif.

b.    Uji Benedict
Prinsip uji Benedict ialah ketika suatu senyawa uji memiliki gugus fungsi aldehida atau gugus fungsi hemiasetal yang dapat membuka menjadi aldehida maka karbohidrat tersebut merupakan gula pereduksi. Cu2+ yang terkompleks dengan benedict dapat direduksi menjadi endapan merah bata (Cu2O).

c.    Uji Fehling
Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Reagent yang digunakan dalam pengujian ini adalah Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH dan KNa tartart). Fehling  dibuat dengan  mencampurkan  kedua  larutan tersebut, sehingga diperoleh  suatu larutan  yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat  sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.Dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan  yang terjadi berwarna hijau  kekuningan.

d.    Uji Iodium
Uji iodin digunakan untuk medeteksi adanya pati (suatu polisakarida). Pada percobaan masing-masing larutan sampel ditambahkan dengan 2 tetes iodin, Iodin yang ditambahkan berfungsi sebagai  indikator suatu senyawa polisakarida.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments

Post a Comment